Bukan karena kelezatannya, sirip hiu lebih digemari karena teksturnya kenyal, berurat dan berserabut. Tekstur makanan sendiri dianggap sangat penting bagi masakan Asia pada umumnya. Meski begitu, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk membantai ikan hiu.Seperti diketahui, di China, selama berabad-abad, sirip ikan hiu dipercaya mengandung zat yang banyak membawa manfaat. Namun tampaknya, makanan tersebut tidak memiliki rasa apa-apa. Bahkan para penggemar sirip hiu sekalipun mengakui bahwa makanan itu tidak memiliki banyak rasa.
Para pelaku pengobatan alternatif mengklaim bahwa tulang rawan hiu memiliki zat yang memerangi kanker. Padahal, klaim ini sendiri berasal dari keyakinan yang salah bahwa hiu tidak terkena kanker. Menurut National Cancer Institute, hanya satu penelitian klinis terhadap tulang rawan hiu sebagai cara perawatan kanker pada manusia yang pernah dipublikasikan di jurnal terkemuka dan itupun menunjukkan bahwa tulang rawan hiu tidak efektif melawan kanker.
Dari sisi kandungan, menurut peneliti asal Food and Nutrition Information Center, sirip hiu tidak mengandung banyak nutrisi. Sirip itu umumnya terdiri dari tulang rawan, yang secara umum tidak mengandung vitamin.
Bahkan, sirip hiu justru malah sangat tidak sehat. Sama seperti produk ikan lainnya, mereka kemungkinan mengandung merkuri dalam dosis yang cukup berbahaya. Merkuri sendiri hadir akibat polusi di samudera. Dan sebagai anggota tertinggi dari rantai makanan, hiu berpotensi mengandung merkuri lebih tinggi dibanding makhluk laut lainnya.
Sebagai gambaran, tahun 2001 lalu, Wild Aid, sebuah kelompok pengamat lingkungan pada laporannya mengungkapkan bahwa mereka menemukan merkuri dalam level yang sangat berbahaya pada sirip hiu yang ditemukan di Hong Kong. Angkanya 42 kali lebih tinggi dibanding batas aman bagi tubuh manusia. Padahal sirip hiu itu dipasarkan ke seluruh dunia.
Artinya, dengan kata lain, sirip hiu justru berbahaya bagi kesehatan, bukannya membawa manfaat. Dan kemungkinan, dalam waktu dekat ia akan dilarang untuk dikonsumsi di California, Amerika Serikat.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar